Selasa, 10 November 2015

JAM ULANG TAHUN

Gue ngelihatin kalender, kemudian bersunggut – sunggut .Tinggal dua  hari lagi, hari ulang tahun orang yang gue taksir bakal di dirayin.Biasanya cowok paling rempong kaya gue bingung  mau kasih surprise apa buat orang yang gue taksir.Kebanyakan sih kalok cowok ngado cewek pasti gak lepas dari coklat,boneka atau kue,bisa juga ngado jam.Karena itu belakangan ini gue sibuk cari kado yang pas buat orang yang gue taksir.Tapi mirisnya sampek sekarang gue gak nemu-nemu tu kado.Sampek-sampek hamper setiap hari gue ngajakin temen buat milihin kado.Tapi temen gue sama sekali gak tau gue cari kado buat siapa.
“Menurut lo yang mana Her?.Gue bingung nih..” Riska temen gue lagi bingung milihin kado buat gue..
“Emm…kalau  jam yang itu gimana?”sahut gue , sambil menunjuk  jam yang berbentuk Hello Kitty..
“Oke juga kayaknya.Ya udah deh, lo pesen jam yang itu aja”
“Gue mengacungkan jempol.Sip, pokoknya!
“Eh,ngomong-ngomong lo mau kasih kado itu ke siapaHer?”selidik Riska
“Mendapat pertanyaan itu, aku terdiam.Menohok ulu hati gue terdalam.Soalnya hingga detik ini,gue belum,”punya cewek.Aku mengedikkan bahu
“Entahlah , lo kan tau kalau gue belum punya cewek.
“Iya,gue tahu.Tapi ngasih kado kan nggak harus buat pacar.Temen juga bias.Kayak gue.”
“Arahnya bisa ketebak.Modus lo”.
Riska pecah tawanya.”Siapa tahu…”
“No way! Bisnis is bisnis.Friend is friend.Bedakan itu.Riska yang canik..? gue memukul pundak riska kemudian ngeloyor pergi.
“Sialan lo, sakt nih!”teriaknya di belakang ku
Dikelas gue memikirkan pertanyaan Riska.Sebenernya sekarang ini,gue lagi naksir sama temen gue satu sekolah.Namanya Anggi.Tapi gitu deh naksir-naksir merpati,malu tapi mau.Soalnya gue juga sedikit nyadar kalau harus jadian sama Anggi.Gue gitu loh?! Penjaja kado.Tentu gue bukan level Anggi.Pikiran itu membuat gue jiper untuk kasih kado buat dia.Syukur kalau di terima,lha kalau kadonya terus di lemparin ke muka gue gimana?.Apa kata dunia..
“Her,” teriak Anggi,yang mendadak ke kelas gue membuyarkan lamunan gue barusan.
“Apa?”
“Lo punya novel Anak Kos Dodol nggak?Gue pinjem dong..?
“Ada, datang aja ke rumah.Ntar aku pinjemin.”
“Eh, ini contoh-contoh  jam yang di jual di toko deket rumah lo ya?”
Gue mengangguk.Pikiran gue segera menangkap, Anggi mau pesen jam buat gebetannya? Gue kah? Uh, maunya….
“Banyak yang pesen?” tanya Anggi
“Lumayanlah, dari pada lumanyun.”
“Ah,bisa aja lo. Ya udah deh, gue kekelas dulu, nanti malam gue kerumah lo.”
“Nggi , lo gak pesen jam nya?”
Anggi menggeleng dan segera berlalu.Pikiran gue menangkap peluang bahwa Anggi belum punya pacar,ya minimal gebetan.Terbukti dia nggak jadi pesen jamnya sama gue.Gue inget pertanyaan Riska.Dan cepet gue putuskan kalau gue bakal bener-bener ngasih tu boneka ke Anggi.
Tepat di malam minggu ,Anggi bertandang ke rumah guee.Uh, jadi ngerasa ada yang ngapelin.Walaupun,niatnya ,tentu saja Cuma mau pinjam novel Anak Kos Dodol,dan cuma gue yang merasakannya.
“Lo,nggak malming Her?!” Tanya Anggi membuka pembicaraan.
Gue menggeleng. Dalam hati gue berkata,”cewek yang mau gue ajakin malming itu lo,Anggi!”
“Bukan karena kedatangan gue kan, lo gak malming?”
“Nggak, biasa aja.Tenang lo nggak ganggu apapun.Lagian keluar sama siapa?”
“Lha malah Tanya gue.” Anggi berkata sambil menyesap es sirup buatan simbok.”Lo kan bisa aja sama temen apa sama siapa gitu.”
Hati gue bergumam.Ah,Anggi, gue kan maunya malam mingguan sama lo.Andai aja lo ngajak gue jalan, rela nggak bakal nolak deh.?
Sementara hati gue cenat cenut,Anggi kemudian asyik memilah milah novel yang mau dipinjamnya di rak buku.Dua jam kemudian,dia pamit pulang.Novel Anak Kos Dodol yang mau di pinjamnya pun sudah di tangannya.Gue mengantarkan dia sampai ke depan.Terus ngeliat dia capcus naik motor. Sampai punggungnmya hilang di balik tikungan pertama,gue baru masuk kerumah.Nggak ada yang bisa gue perbuat, selain berharap tiap malam minggu Anggi selalu main kerumah.Ngapelin gue,becandaan sama gue,baca dan nonton film barengan.Siapa tahu dengan begitu Anggi jadi menyukai gue?.Ya, siapa tahu? cinta kan bisa datang karena terbiasa.
***
Keesokan harinya,dengan mata yang masih lengket,gue sama tentangga gue nyiapin pesenanan jam temen-temen gue.Karena hari senin besok mau gue bawa kesekolah.Gue juga sedang nyiapin jam special buat Anggi.Ketika sedang berbangga dengan jam special itu,mata gue tertumbuk pada satu jam yang berbentuk unik.Mirip banget sama peninggalan sejarah,,hihihi…
“Di daftar gue,nggak ada jam ini nih.Punya siapa kak Yun?”
Kak Yuni adalah salah satu penjaga toko jam yang ada di deket rumah gue.
“Oh, itu punya Anggi,kemarin dia pesannya,”
Kening gue mengenyit.Anggi  pesen langsung jam ke kak Yuni. Waktu gue tawarin kemarin,dia nggak mau.Apa dia mau mau ngasih jam untuk gebetannya, yang ulang tahunnya sama-sama hari senin ya? Tapi kenapa dia nggak bilang ke gue aja? jangan – jangan. gebetannya dia gue.hihihi
***
Gue yakin banget,Anggi bakalan ngasih jam itu buat gue? makanya ketika datang kesekolah,gue PD banget.Sebelum bel masuk berbunyi,gue sudah menuntaskan pekerjaan dengan memberikan pesanan jam bagi pembeli.Tinggal jam pesanan Anggi,yang masih di tangan gue.Dan jam special dari gue buat Anggi.
Dengan hati yang dag dig dug der-daia.Gue sambangi kelas Anggi,dan  memanggil cewek itu dengan keras.
“Nggi!!!
Suara gue yang mirip kondektur bus, sukses membuat Anggi menoleh.Dia pun datang menghampiri gue yang berdiri di depan pintu kelasnya
“Nih dari kak Yuni.Pesenan jam lo,katanya dia gak bisa nganterin.Jadi nyuruh tetangganya untuk memberikan sama lo.Oh iya,gue juga ada…” belum juga kata-kata gue utuh,Anggi  menghentikannya.
“Her, bentar ya” pamit Anggi
Kemudian gue yang masih berdiri didepan kelas Anggi melihat dia masuk ke dalam.Dia menghampiri seorang cowok dan memberikan jam yang dia pesan sama cowok itu. Kemudian cipika cipiki.Ternyata cowok itu sama-sama berulang tahun hari senin.Gue langsung capcus balik kekelas tanpa menunggu apa-apa lagi.Sekarang gue tau, Anggi emang udah punya pacar.Seharusnya sejak awal gue gak boleh berharap apapun.Dada gue rasanya terjepit truk,sesak bener.
Gue lalu ingat Riska.Terus menghampirinya,dan memberikan jam gue buat dia.”Nih buat lo.”
“Buat gue? Duit gue habis Her,?”
“Gue yang ngasih,gak usah bayar.”
“Ciyus lo?”
Gue mengangguk dan tersenyum.
“Iya…”
Riska dengan cepat mengambil jam pemberian Heru.Gue duduk di sampingnya.Sambil melihat expresi Riska yang kegirangan mendapatkan jam Hello kitty yang comel.
Mungkin Anggi bukanlah cewek yang tepat buat gue saat ini.
Entahlah,kelak apakah kita bakal berjodoh atau tidak.Biarlah nasib yang menentukannya.Lebih baik gue melupakannya,dan menjalani persahabatan dengan banyak orang.Tentu semua akan indah pada waktunya…

                                     

ada cinta dalam tugas fisika


Ada Cerita di Balik Tugas Fisika

Api unggun sudah menyala..........
Api unggun sudahmenyala...........
Api unggun sudah menyala...........
Dari kejauhan udah terdengar nyanyian anak-anak SMA yang sedang berkemah di lapangan desa kami.
“Kok katanya lagi ada kegiatan bakti sosial anak-anak SMA di lapangan? nonton yuk dari pada ngapain,” ajak temenku.
“Ayuk lumayan bisa buat refresing mata, sahutku sambil tersenyum.
Sesampainya di lapang aku dan temenku langsung nyari makanan, kebetulan waktu itu belum makan.
Mie ayam dua bang sama es tehnya juga dua !” pintaku ke abang-abang tukang mie ayam.
“Ya mas!” sahut abang-abang tukang mie ayam.
Kok........panggilan akrabku di rumah.
“Apasahutku.
“Gimana dengan saudarimu itu, sudah punya cowok apa belum ?” tanya temanku
“Saudariku yang mana? saudariku yang cewe banyak kep, yang mana ?” jawabku
“Seberanya aku udah tau tapi aku pura-pura engga tau dan engga mau tau, padahal aku sudah tau kalau temenku itu lagi deket sama saudariku yang cewek ”dalam hati kecilku bicara
“Itu yang di puncak Kok, heheheeeeee !” pinta temanku
Oh...itu setauku kayanya belum punya cowok kep ?” jawabku.
ada apa ?kamu suka apa sama saudariku tanyaku sambil bercanda,
“Ya Kok kayannya aku sudah mulai suka dengan saudarimu sahutnya
“Oh.” jawabku dengan nada datar, sambil menikmati semangkok mie ayam .
Lah kamu gimana sekarang lagi deket sama siapa, kayannya sepi-sepi aja.” tanyanya sambil    senyum
“Aku lagi engga deket sama siapa-siapa kep !” jawabku dengan nada datar
“Denger-denger kemarin lagi deket sama temen sekantor, apa iya ?” tanya temenku sambil menghisap sebatang rokok yang tengah nyelip di jari tanganya.
Ah itu Cuma gosip kep,aku masih sendiri aja kep.” sahutku
“Hahahaha hari gini masih njomblo aja , apa jangan-jangan engga laku ?” clenahannya
“Enak aja engga laku !” jawabku ketus
Oh iya kep keponakanmu boleh engga buat aku ?” tanyaku
“Ponakan yang mana ?” jawabnya dengan wajah bingung
“Sapa lagi kalau bukan Fiza kep ! jawabku
Oh Fiza, kenapa dengan Fiza, kamu suka apa sama dia ?” tanyanya
“Belum kep, cuma sekarang aku emang lagi dekat aja sama dia, ya sekedar sms-an aja engga lebih dari itu, lagian dia juga masih sekolah kep, takut sekolahnya tergannggu .” jawabku dengan nada datar
“Kenapa kamu suka sama dia ?” sahutnya
“Engga kep ! Cuma baru deket aja itu juga cuma sms-an,”  jawabku dengan tegas
“Ya kalau kamu suka ya ngomong aja, jangan di pendam entar nyesel,jawabnya sambil tersenyum
“Udah lah engga usah di bahas jawabku ketus.
Beep...beep...beep nada pesan dari handphoneku,
Handphonnya bunyi itu Kok, celetuk temenku
Ya ada sms,”jawabku
“Dari siapa Kok, tanya temenku dengan kepo
“Dari keponakanmu kep,” jawabku dengan singkat
“Coba liat sms apa,” sambil dia merebut handphone dari genggaman tanganku
“Apalah pengin tau aja urusan orang jawabku sambil ku rebut kembali handphonku darinya
Selang beberapa bulan dari obrolan dengan temanku itu dan entah mulai kapan aku sendiri lupa  kedekatanku dengan dia, hari-hariku mulai terasa berbeda ada sedikit warna yang kutemukan saat aku mulai dekat dengan dia, hari kehari aku merasa kedekatanku semakin dekat meski hanya lewat pesan singkat.
Mas lagi ngapain?” sapaan hangat dari dia, yang dia kirimkan lewat pesan singkat sore itu
“Tidak lagi ngapa-ngapain, kamu lagi ngapain?”  balasku
“Lagi ngerjain tugas Fisika mas.” balasnya
“Bantuin ngerjain tugasku lah mas,” balas dia
“ya Fiz, nanti aku kerumah, “balasku.
Dengan senang hati aku segera bergegas kerumahnya, yang kebetulan jarak rumahku dengan ruamnya dia tidak terlalu jauh, sesampainya didepan rumah terlihat dari balik horden jendela ruang tamu  yang masih terbuka dan dia sedang asik dengan tugasnya.
Assalamualaikum,ucapan salam dariku
Waalaikumsalam, masuk mas sahutnya sambil membukakan pintu untukku
“Mama lagi pada kemana tumben sepi ? tanyaku sambil masuk keruang tamu.
Mama lagi jengukin saudara sakit,” jawabnya dengan singkat
“Bapak ? tanyaku lagi
Bapak lagi keluar engga tau tadi mau kemana, barusan bilang katanya mau benerin listrik” jawabnya sambil mengeluarkan pensil dari tempat pensilnya
Ayahnya adalah seorang teknisi instalasi listrik yang bekerja di PLN yang engga jauh dari rumahnya,
“Oh..sahutku,
“Ya mas sahut dia balik
Ajari ngerjain tugas lah mas,pintanya sambil nyodorin sebuah buku
Tugas apa ? tanyaku
Tugas fisika mas,”  
“Apa aku bisa bantuin kamu ngerjain tugas yah sambil aku liat-liat beberapa deretan bilangan berpangkat-10 (minus sepuluh ) dan simbol-simbol khas fisika yang sudah mulai usang dalam pikiranku, aku sudah lupa apa dengan rumus-rumus fisika apalagi fisika SMA, aku sendiri dulu aja waktu SMK kalau ada ulangan fisika suka nyontek sama temanya,” jawabku sambil membuka lembaran demi lembaran buku itu
“Bisa lah mas, jawabnya  sambil merayu
“Ya sudah ayo dikerjain bareng-bareng barang kali aku bisa bantu,” sahutku
“Biasanya kalau dikerjain sendiri engga ketemu mungkin di kerjain bareng  bisa ketemu mas J jawabanya sambil tersenyum
Deretan lagu yang tak henti-hentinya di putar dari gadjet miliknya seolah-olah menjadi teman  nomor demi nomor dari tugas yang dia sodorkan, satu persatu mulai di kerjakan, akhirnya setelah beberapa jam selesai juga tugasnya. Jarum jam sudah menunjuk pada jam 09:00.
“Mama belum juga pulang tanyaku.
Ya mas engga tau mungkin bermalam kali ditempat saudara” jawab dia sambil meneliti tugas yang barusan dikerjakan.
“Bapak juga belum pulang, apa bapak nyusul mama Fiz?” tanyaku.
“Ya kali mas” jawabnya sambil tersenyum,
Aku pun terdiam ketika dia tiba-tiba tanya tentang masalaluku,
“Kenapa kamu tanya tentang masa laluku?” jawabku sambil ku buka-buka buku pelajaran miliknya.
“Engga …….! Cuma pengin tau aja, emang engga boleh” jawabnya sambil tersenyum ngejek.
“Udahlah engga usah dibahas, masa lalu udah lah biarkan saja, karena sekarang aku sudah melihat masa depan yang ada di depanku yaitu kamu,J “ jawabku sambil tersenyum malu
“Hah…..?? apa si mas ? “ jawab dia sambil memberesi buku-buku yang masih berantakan di meja.
Beneran Fiz,……..jawabku dengan nada pelan.
“Apa mas ? aku engga denger ! sahut dia sambil melangkah masuk ke kamarnya.
“Engga...udah ketelen” Sambil makan kue yang dari tadi udah di suguhkan.
“Oh….kaya gitu, ya udah !” jawabnya 
Entah apa yang ada dalam pikiran dan hatiku, mungkin sudah terlalu lama juga kali aku memendam perasaan ini tiba tiba aja aku pun tanya sama dia,
“Kamu tau engga bedanya cinta sama sayang ?” tanya ku ke dia.
Engga mas jawabnya
“Aku sendiri juga engga tau apa bedanya cinta sama sayang J jawabku sambil tersenyum.
“Apa si bikin kepo aja!!!” jawab dia.
“Gini yah cinta itu katanya menuntut sedangkan sayang engga bakalan menuntut,” jawabku sambil tersenyum
“Kata siapa mas?” sahutnya,
“Kata-kata itu aku dapat dari salah satu acara ditelevisi hahahahaa” jawabku J
“Lah kopasejek dia sambil ketawa
“Fiz…” sambil ku pegang tagannya.
“Apa?”
“Aku mau ngomong sama kamu !
Huft........rasanya sudah engga karuan, rasanya mau ngomong susah banget, kaya ada lem di bibirku, bibirku serasa kaku dan seketika itu juga jantungku mulai berdetak dag-dig-dug...dag-dig-dug engga karuan, padahal ini bukan yang pertama kali aku menyatakan perasaan pada  seorang cewek, tapi malam itu bener-bener bikin aku nerfous, perselisihan pendapat mulai ramai dalam hatiku diantara ngomong.......!!!
enggak.......!!!
ngomong........!!!
enggak.......!!!
akhirnya aku putusin untuk ngomong sama dia, mungkin momentnya kurang pas, tapi ya di pas-pasin aja, anggap aja pas.
“Ngomong apa mas, ya udah ngomong aja !” tanyanya kepo
“Ehmmmmmm....apa yah engga tau kenapa kayanya aku udah mulai ngerasa nyaman dengan kamu, aku sendiri engga tau apa ini cinta apa sayang, yang jelas saat ini aku ngerasa nyaman aja hehehehee jawabku sambil tersenyum
“Hehehe....ada-ada aja mas” jawabnya sambil tertawa
“Serius...saat ini emang aku nyaman dengan kamu,” sambil memegang tanganya dengan erat
“Mas aku mau cerita dan ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya sudah lama mau aku tanyakan sama kamu tentang gosip yang aku dengar .” sambil dia melepaskan genggaman tanganku.
“Ha gosip? Gosip apa si? tanyaku bingung
“Banyak yang bilang ke aku kalau kamu tuh lagi deket dengan cewek” terutama tanteku yang sering ngomong kaya gitu ke aku.
“Itukan urusan mas Eko mau deket sama siapa,”jawabku kepada tantenya.
yang jelas aku tidak mengganggu hubungan mas Eko dengan cewek-cewek yang selama ini di gosipkan deket dengan mas Eko
ya biarin lah tan”.”jawabku dengan nada cuek.
“Kamu kalau di bilangin suka begitu !”
“Terus aku mesti gimana tan?” jawabku sambil melangkah pergi menjauh dari tantenya, karena semakin di ladeni bakalan semakin enggak karuan.
“Oh…..jadi kaya gitu yah ! Ya udah terserah kamu aja.” Jawab tante dengan nada setengah meninggi.
Dengan detailnya dia mulai bercerita tentang gosip kedekatanku dengan beberapa cewek.
“Ooh tak disangka ternyata selama ini banyak gosip tentang kedekatanku dengan beberapa cewek, ya memang selama ini aku deket dengan beberapa cewek tapi itu juga cuma temen engga lebih. Sekarang aku mau tanya sama kamu, apa si inti dari kita menjalin sebuah hubungan?” jelasku dengan tegas
“Engga tau mas ! jawabnya
“Menurut aku inti dari sebuah hubungan adalah satu, kamu tau apa itu ?” tanyaku
“Engga tau mas ! jawab dia dengan singkatnya
“Intinya adalah nyaman dan pengertian !” jawabku dengan tegas
“Ko bisa ?!”jawabnya dengan wajah penasaran
“Banyak pasangan yang awalnya cinta bisa jadi bubar gitu aja, banyak keluarga yang sekarang pada pisah hanya gara-gara masalah sepele!”. Jawabku dengan tegas
“Kenapa ?” tanyanya
“Ya karena mereka sudah ngerasa engga nyaman dan udah engga saling pengertian dengan pasangan masing-masing,memang cinta itu tidak mengenal dengan kata logika,” jawabku
“Memang kenapa ko engga mengenal dengan kata logika?” tanyanya dengan rasa ingin tau
“Begini kamu betah di kamarmu karena kamu nyaman apa karena kamu sayang dan cinta dengan kamarmu?” tanyaku balik ke dia
“Ya ya yaaaaa aku betah di kamar ya karna aku nyaman J ” jawab dia sambil tersenyum
“Ya begitu juga dengan hubungan,menurut aku nyaman adalah sebuah kunci dari sebuah hubungan, kembali lagi ke cinta dan sayang, ya itu lah cinta yang menutut pasangan mesti gini, pasangan mesti gitu, makanya aku belum berani bilang CINTA ke kamu.
Mungkin  ini terlalu cepat bagimu dan terlalu munafik bagiku kalau aku engga mengakui kalau suka sama kamu, aku juga  engga butuh jawaban apapun dari kamu, aku cuma ngomong kalau aku suka sama kamu, tapi aku juga sadar kita itu  masih sama-sama sekolah, jadi sekarang kita jalani aja apa adanya ya Fiz”. Jelasku padanya
Ya mas,aku ya sadar kita masih sama-sama sekolah J,ya udah mas sekarang kita sama-sama fokus sekolah dan selesain studi kita masing-masing” jawabnya dengan tegas
“Kalo kamu si nyaman engga sama aku Fiz?” tanyaku sambil ku palingkan wajahnya ke arahku
“Ya sama mas aku juga nyaman sama kamu J” jawabnya sambil tersenyum
Seketika itu juga aku merasa lega dan harapan kedepan untuku bisa lebih dekat dengan dia, mulai terbuka lebar. Sekarang semuanya aku pasrahkan kepada tuhan yang mempunyai segalanya,biarkan rasa ini mengalir seperti air, dan biarkan tuhan yang menuntun jalan kisah kita, berdoa saja semoga ini yang terbaik buat kita.

 KUMPULAN SOAL FR PPK GELOMBANG 1 SILAHKAN DOWNLOAD DISINI