Minggu, 18 Januari 2015

Kejujuran dalam Kebohongan
Pagi yang cerah untuk insan muda mencari ilmu, mencari ilmu adalah suatu hal yang wajib dilakukan kita-kita generasi penerus bangsa termasuk aku. Pagi ini dengan semangat yang menggelora, aku panaskan sepeda motor dan bergegas berangkat sekolah tak lupa sambil mendengarkan musik dari ponsel, hal itu sudah menjadi kebiasaan setiap berangkat sekolah. Ku kemudikan sepeda motor  sambil mendengarkan musik, begitu nikmatnya suasana pagi dengan kabut yang meraupi wajah.
“ Huuuuuuu dinginnya, tapi tidak masalah,” Kata ku.
Seperti biasa sebelum aku berangkat sekolah, aku harus njemput si Triya temen sesekolah ku.
“Akhirnya sampai, Triya ayo….!”
“ Ya.”
“ Udah siap ?”
“ Udah.”
Saatnya berangkat, jarak ke sekolah memang tidak terlalau jauh paling cuma 10 menit nyampe apalagi ditambah kecepatan ku bawa motor yang sampai 80 km , memang sih kecepatan segitu sudah terlalu cepat untuk ukuran perempuan, tapi tidak masalah asalkan kita hati – hati, kita pasti selamat.
“ Hu akhirnya, sampai di sekolah,“ Sambil ku parkirkan sepeda motor di tempat parkiran.
“ Eh Ya, ada PR engga?” Tanya ku.
“ Emmmmm, kayanya engga ada tuh ,” jawab Triya.
“ Oh,  ya udah masuk kelas yu.”
Seperti biasa aku selalu duduk di bangku depan paling pojok, ya walaupun rada bosan sih tapi engga papalah. Sambil nunggu si Zia teman sebangku mending  main facebook aja biar engga boring.
“ Asalammualaikum,” kata Zia
“ Waalaikumusalam,” jawab ku
“ Hai, ada PR engga ?” Tanya Zia.
“ Engga ada tuh!”
“ Kamu lagi ngapain sih, ko senyum – senyum sendiri?”
“ Engga, cuma lagi messengeran nih sama orang ga jelas, masa dia bilang ke aku buat apa sekolah tinggi- tinggi , aku aja ga sekolah bisa jadi pengusaha.”
“  Dasar, orang kurang kerjaan maksudnya apa ngomong kaya gitu.”
“ Hmmmm.”
Bel masuk udah bunyi, saatnya siap- siap untuk belajar, sudah setengah jam menunggu ternyata hari ini ada jam kosong.
“ Kaya gini, lagi semangat belajar gurunya engga ada.”
“ Iya nih bikin BT !”
“ Gini Zi, menurutmu jika suka seseorang apa yang kamu lakukan?”
“ Ya ngomong sama orangnya dong, cie ada yang lagi jatuh cinta nih sama si Muhamar yah.”
“ Siapa juga yang suka sama si Muhamar, engga banget.”
“ Masa jangan bohong deh, keliatan dari mukamu.”
“ Dibilangin engga koh, sumpah deh suer.”
“ Beneran, pasti di dalam hati bilangnya iya.”
“  Orang engga, beneran deh.”
Seperti sudah menjadi kebiasaan setiap jam kosong pasti pada ngobrol sendiri-sendiri, ada yang cuma berdua, ada juga yang bikin kelompok rumpi jadinya rame deh kaya di pasar bukan lagi kaya di sekolah. Begitu juga dengan aku ikutan ngerumpi, ya padahal yang diobrolin tidak bermanfaat sama sekali tapi asik.  Selang beberapa jam tidak terasa bel pulang berbunyi, aku berkemas dan langsung pulang.
            Sampai di rumah aku jadi ingat kata-kata ku sama si Zia tentang si Muhamar, ternyata aku telah berbohong tentang perasaan ku kepada si Muhamar. Habisnya aku malu dan takut kalo perasaanku diketahui orang lain takut mereka ember.
 Karena aku engga mau kalo sampai Muhamar tahu bahwa aku suka sama dia, aku takut kalo dia benci sama aku dan aku juga tahu kalo dia suka sama temanku apa lagi aku yang ndorong-ndorong agar dia sama teman ku waktu dulu pas pertama masuk sekolah, itu yang selalu membuatku untuk menjaga perasan ku agar tidak suka sama Muhamar.
            Tapi itulah cinta sebesar apapun kita membendungnya ternyata jebol juga. Dan sekarang cinta sedang membuat ku menangis tak berdaya menahan rasa cinta ini, tapi aku selalu berdo’a agar aku bisa menghilangkan rasa cinta ini dari hidup ku, karena jika rasa cinta ini masih ada itu akan membuatku tersiksa.
Dan do’a yang ku panjatkan kepada Allah adalah memohon agar Allah menghilangkan rasa cinta ini , aku tidak  mau ada orang yang tersakiti dengan cinta ku ini, aku rela melepaskan Muhamar yang penting tidak ada orang yang tersakiti gara-gara cintaku kepada Muhamar.
Sekarang apa yang harus aku lakukan apa aku harus bilang ke Zia tentang perasaan aku agar aku plong. Tapi aku takut kalo si Zia akan bilang ke teman-teman. Sudahlah jangan terlalu dipikirkan.
Ke esokan harinya aku coba menceritakan semua perasaanku.
ya walaupun dengan kalimat-kalimat yang berbelit-belit aku mencoba menayakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan perasaanku.
“ Zi aku salah engga kalo aku jatuh cinta?” Tanyaku.
“ Ya engga lah, jatuh cinta itu hak semua orang tak terkecuali kamu An, hayo pasti sama si Muhamar kan.”
“Emmmmmmmm, ya aku jatuh cinta sama si Muhamar.”
“ Tuhkan bener, sejak kapan kamu suka sama dia?”
“ Aku juga engga tau, rasa itu tiba-tiba datang, mungkin karena kita dulu dekat banget, becanda-becandaan bareng, sampai pernah kita marahan gara-gara becanda berlebihan dan pernah juga becanda sampai kejar-kejaran kaya tikus dan kucing.”
“ Oh gitu, aku juga udah menduga kalo kamu suka sama dia.”
“ Tapi aku mohon ke kamu cukup kamu dan aku yang tahu tentang perasaan aku, karena aku engga mau ada orang yang terluka gara-gara aku, dan aku juga mohon bantu aku untuk melupakan Muhamar dalam hidup ku, bantu aku Zi.”
“ Masa kamu belum ngungkapin udah mau ngelupain, aneh deh!”
“Aku engga mau ada orang tersakiti aku juga engga mau kalo perasaan ku terusan-terusan terluka gara-gara cinta tak harus memiliki,  tolong bantu aku.”
“ Yah aku bantu kamu tenang aja.”
            Akhirnya plong juga setelah aku ngungkapin perasaanku ke si Zia jadi aku merasa tidak ada beban karena terus-terusan bohong tentang perasaanku. Dan sekarang juga sudah ada yang ngebantuin aku untuk melupakan rasa cinta ku kepada si Muhamar. Sekarang hal yang aku lakukan untuk melupakan rasa ini adalah dengan perlahan aku mencoba menghindari dia dan bersabar menahan rasa cemburuku ketika harus melihat dia dikerumuni banyak cewe tak terkecuali juga cewe yang dulu membenci si Muhamar sekarang jadi deket banget dan malah sudah saling membutuhkan. Tapi ada satu hal yang membuat aku bahagia adalah mendengar dia sudah berubah menjadi pria yang cerdas, ya walaupun sifatnya masih sedikit kaya anak-anak, tapi aku sudah sedikit lega mendengar perubahanya. Dan sekarang aku harus move on.



          By : Tina Dwiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 KUMPULAN SOAL FR PPK GELOMBANG 1 SILAHKAN DOWNLOAD DISINI