JAM ULANG TAHUN
Gue ngelihatin
kalender, kemudian bersunggut – sunggut .Tinggal dua hari lagi, hari ulang tahun orang yang gue
taksir bakal di dirayin.Biasanya cowok paling rempong kaya gue bingung mau kasih surprise apa buat orang yang gue taksir.Kebanyakan
sih kalok cowok ngado cewek pasti gak lepas dari coklat,boneka atau kue,bisa
juga ngado jam.Karena itu belakangan ini gue sibuk cari kado yang pas buat
orang yang gue taksir.Tapi mirisnya sampek sekarang gue gak nemu-nemu tu
kado.Sampek-sampek hamper setiap hari gue ngajakin temen buat milihin kado.Tapi
temen gue sama sekali gak tau gue cari kado buat siapa.
“Menurut lo yang
mana Her?.Gue bingung nih..” Riska temen gue lagi bingung milihin kado buat
gue..
“Emm…kalau jam yang itu gimana?”sahut gue , sambil
menunjuk jam yang berbentuk Hello
Kitty..
“Oke juga
kayaknya.Ya udah deh, lo pesen jam yang itu aja”
“Gue
mengacungkan jempol.Sip, pokoknya!
“Eh,ngomong-ngomong
lo mau kasih kado itu ke siapaHer?”selidik Riska
“Mendapat
pertanyaan itu, aku terdiam.Menohok ulu hati gue terdalam.Soalnya hingga detik
ini,gue belum,”punya cewek.Aku mengedikkan bahu
“Entahlah , lo
kan tau kalau gue belum punya cewek.
“Iya,gue tahu.Tapi
ngasih kado kan nggak harus buat pacar.Temen juga bias.Kayak gue.”
“Arahnya bisa
ketebak.Modus lo”.
Riska pecah
tawanya.”Siapa tahu…”
“No way! Bisnis
is bisnis.Friend is friend.Bedakan itu.Riska yang canik..? gue memukul pundak
riska kemudian ngeloyor pergi.
“Sialan lo, sakt
nih!”teriaknya di belakang ku
Dikelas gue
memikirkan pertanyaan Riska.Sebenernya sekarang ini,gue lagi naksir sama temen
gue satu sekolah.Namanya Anggi.Tapi gitu deh naksir-naksir merpati,malu tapi
mau.Soalnya gue juga sedikit nyadar kalau harus jadian sama Anggi.Gue gitu
loh?! Penjaja kado.Tentu gue bukan level Anggi.Pikiran itu membuat gue jiper
untuk kasih kado buat dia.Syukur kalau di terima,lha kalau kadonya terus di
lemparin ke muka gue gimana?.Apa kata dunia..
“Her,” teriak
Anggi,yang mendadak ke kelas gue membuyarkan lamunan gue barusan.
“Apa?”
“Lo punya novel
Anak Kos Dodol nggak?Gue pinjem dong..?
“Ada, datang aja
ke rumah.Ntar aku pinjemin.”
“Eh, ini
contoh-contoh jam yang di jual di toko
deket rumah lo ya?”
Gue
mengangguk.Pikiran gue segera menangkap, Anggi mau pesen jam buat gebetannya?
Gue kah? Uh, maunya….
“Banyak yang
pesen?” tanya Anggi
“Lumayanlah,
dari pada lumanyun.”
“Ah,bisa aja lo.
Ya udah deh, gue kekelas dulu, nanti malam gue kerumah lo.”
“Nggi , lo gak
pesen jam nya?”
Anggi menggeleng
dan segera berlalu.Pikiran gue menangkap peluang bahwa Anggi belum punya
pacar,ya minimal gebetan.Terbukti dia nggak jadi pesen jamnya sama gue.Gue
inget pertanyaan Riska.Dan cepet gue putuskan kalau gue bakal bener-bener
ngasih tu boneka ke Anggi.
Tepat di malam
minggu ,Anggi bertandang ke rumah guee.Uh, jadi ngerasa ada yang
ngapelin.Walaupun,niatnya ,tentu saja Cuma mau pinjam novel Anak Kos Dodol,dan
cuma gue yang merasakannya.
“Lo,nggak
malming Her?!” Tanya Anggi membuka pembicaraan.
Gue menggeleng.
Dalam hati gue berkata,”cewek yang mau gue ajakin malming itu lo,Anggi!”
“Bukan karena
kedatangan gue kan, lo gak malming?”
“Nggak, biasa
aja.Tenang lo nggak ganggu apapun.Lagian keluar sama siapa?”
“Lha malah Tanya
gue.” Anggi berkata sambil menyesap es sirup buatan simbok.”Lo kan bisa aja
sama temen apa sama siapa gitu.”
Hati gue
bergumam.Ah,Anggi, gue kan maunya malam mingguan sama lo.Andai aja lo ngajak
gue jalan, rela nggak bakal nolak deh.?
Sementara
hati gue cenat cenut,Anggi kemudian asyik memilah milah novel yang mau
dipinjamnya di rak buku.Dua jam kemudian,dia pamit pulang.Novel Anak Kos Dodol
yang mau di pinjamnya pun sudah di tangannya.Gue mengantarkan dia sampai ke
depan.Terus ngeliat dia capcus naik motor. Sampai punggungnmya hilang di balik
tikungan pertama,gue baru masuk kerumah.Nggak ada yang bisa gue perbuat, selain
berharap tiap malam minggu Anggi selalu main kerumah.Ngapelin gue,becandaan sama
gue,baca dan nonton film barengan.Siapa tahu dengan begitu Anggi jadi menyukai
gue?.Ya, siapa tahu? cinta kan bisa datang karena terbiasa.
***
Keesokan
harinya,dengan mata yang masih lengket,gue sama tentangga gue nyiapin pesenanan
jam temen-temen gue.Karena hari senin besok mau gue bawa kesekolah.Gue juga
sedang nyiapin jam special buat Anggi.Ketika sedang berbangga dengan jam
special itu,mata gue tertumbuk pada satu jam yang berbentuk unik.Mirip banget
sama peninggalan sejarah,,hihihi…
“Di
daftar gue,nggak ada jam ini nih.Punya siapa kak Yun?”
Kak
Yuni adalah salah satu penjaga toko jam yang ada di deket rumah gue.
“Oh,
itu punya Anggi,kemarin dia pesannya,”
Kening
gue mengenyit.Anggi pesen langsung jam
ke kak Yuni. Waktu gue tawarin kemarin,dia nggak mau.Apa dia mau mau ngasih jam
untuk gebetannya, yang ulang tahunnya sama-sama hari senin ya? Tapi kenapa dia
nggak bilang ke gue aja? jangan – jangan. gebetannya dia gue.hihihi
***
Gue
yakin banget,Anggi bakalan ngasih jam itu buat gue? makanya ketika datang kesekolah,gue
PD banget.Sebelum bel masuk berbunyi,gue sudah menuntaskan pekerjaan dengan
memberikan pesanan jam bagi pembeli.Tinggal jam pesanan Anggi,yang masih di
tangan gue.Dan jam special dari gue buat Anggi.
Dengan
hati yang dag dig dug der-daia.Gue sambangi kelas Anggi,dan memanggil cewek itu dengan keras.
“Nggi!!!
Suara
gue yang mirip kondektur bus, sukses membuat Anggi menoleh.Dia pun datang
menghampiri gue yang berdiri di depan pintu kelasnya
“Nih
dari kak Yuni.Pesenan jam lo,katanya dia gak bisa nganterin.Jadi nyuruh
tetangganya untuk memberikan sama lo.Oh iya,gue juga ada…” belum juga kata-kata
gue utuh,Anggi menghentikannya.
“Her,
bentar ya” pamit Anggi
Kemudian
gue yang masih berdiri didepan kelas Anggi melihat dia masuk ke dalam.Dia
menghampiri seorang cowok dan memberikan jam yang dia pesan sama cowok itu.
Kemudian cipika cipiki.Ternyata cowok itu sama-sama berulang tahun hari
senin.Gue langsung capcus balik kekelas tanpa menunggu apa-apa lagi.Sekarang
gue tau, Anggi emang udah punya pacar.Seharusnya sejak awal gue gak boleh
berharap apapun.Dada gue rasanya terjepit truk,sesak bener.
Gue
lalu ingat Riska.Terus menghampirinya,dan memberikan jam gue buat dia.”Nih buat
lo.”
“Buat
gue? Duit gue habis Her,?”
“Gue
yang ngasih,gak usah bayar.”
“Ciyus
lo?”
Gue
mengangguk dan tersenyum.
“Iya…”
Riska
dengan cepat mengambil jam pemberian Heru.Gue duduk di sampingnya.Sambil
melihat expresi Riska yang kegirangan mendapatkan jam Hello kitty yang comel.
Mungkin
Anggi bukanlah cewek yang tepat buat gue saat ini.
Entahlah,kelak
apakah kita bakal berjodoh atau tidak.Biarlah nasib yang menentukannya.Lebih
baik gue melupakannya,dan menjalani persahabatan dengan banyak orang.Tentu
semua akan indah pada waktunya…
~END~
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar