Minggu, 18 Januari 2015

JAM ULANG TAHUN

Gue ngelihatin kalender, kemudian bersunggut – sunggut .Tinggal dua  hari lagi, hari ulang tahun orang yang gue taksir bakal di dirayin.Biasanya cowok paling rempong kaya gue bingung  mau kasih surprise apa buat orang yang gue taksir.Kebanyakan sih kalok cowok ngado cewek pasti gak lepas dari coklat,boneka atau kue,bisa juga ngado jam.Karena itu belakangan ini gue sibuk cari kado yang pas buat orang yang gue taksir.Tapi mirisnya sampek sekarang gue gak nemu-nemu tu kado.Sampek-sampek hamper setiap hari gue ngajakin temen buat milihin kado.Tapi temen gue sama sekali gak tau gue cari kado buat siapa.
“Menurut lo yang mana Her?.Gue bingung nih..” Riska temen gue lagi bingung milihin kado buat gue..
“Emm…kalau  jam yang itu gimana?”sahut gue , sambil menunjuk  jam yang berbentuk Hello Kitty..
“Oke juga kayaknya.Ya udah deh, lo pesen jam yang itu aja”
“Gue mengacungkan jempol.Sip, pokoknya!
“Eh,ngomong-ngomong lo mau kasih kado itu ke siapaHer?”selidik Riska
“Mendapat pertanyaan itu, aku terdiam.Menohok ulu hati gue terdalam.Soalnya hingga detik ini,gue belum,”punya cewek.Aku mengedikkan bahu
“Entahlah , lo kan tau kalau gue belum punya cewek.
“Iya,gue tahu.Tapi ngasih kado kan nggak harus buat pacar.Temen juga bias.Kayak gue.”
“Arahnya bisa ketebak.Modus lo”.
Riska pecah tawanya.”Siapa tahu…”
“No way! Bisnis is bisnis.Friend is friend.Bedakan itu.Riska yang canik..? gue memukul pundak riska kemudian ngeloyor pergi.
“Sialan lo, sakt nih!”teriaknya di belakang ku
Dikelas gue memikirkan pertanyaan Riska.Sebenernya sekarang ini,gue lagi naksir sama temen gue satu sekolah.Namanya Anggi.Tapi gitu deh naksir-naksir merpati,malu tapi mau.Soalnya gue juga sedikit nyadar kalau harus jadian sama Anggi.Gue gitu loh?! Penjaja kado.Tentu gue bukan level Anggi.Pikiran itu membuat gue jiper untuk kasih kado buat dia.Syukur kalau di terima,lha kalau kadonya terus di lemparin ke muka gue gimana?.Apa kata dunia..
“Her,” teriak Anggi,yang mendadak ke kelas gue membuyarkan lamunan gue barusan.
“Apa?”
“Lo punya novel Anak Kos Dodol nggak?Gue pinjem dong..?
“Ada, datang aja ke rumah.Ntar aku pinjemin.”
“Eh, ini contoh-contoh  jam yang di jual di toko deket rumah lo ya?”
Gue mengangguk.Pikiran gue segera menangkap, Anggi mau pesen jam buat gebetannya? Gue kah? Uh, maunya….
“Banyak yang pesen?” tanya Anggi
“Lumayanlah, dari pada lumanyun.”
“Ah,bisa aja lo. Ya udah deh, gue kekelas dulu, nanti malam gue kerumah lo.”
“Nggi , lo gak pesen jam nya?”
Anggi menggeleng dan segera berlalu.Pikiran gue menangkap peluang bahwa Anggi belum punya pacar,ya minimal gebetan.Terbukti dia nggak jadi pesen jamnya sama gue.Gue inget pertanyaan Riska.Dan cepet gue putuskan kalau gue bakal bener-bener ngasih tu boneka ke Anggi.
Tepat di malam minggu ,Anggi bertandang ke rumah guee.Uh, jadi ngerasa ada yang ngapelin.Walaupun,niatnya ,tentu saja Cuma mau pinjam novel Anak Kos Dodol,dan cuma gue yang merasakannya.
“Lo,nggak malming Her?!” Tanya Anggi membuka pembicaraan.
Gue menggeleng. Dalam hati gue berkata,”cewek yang mau gue ajakin malming itu lo,Anggi!”
“Bukan karena kedatangan gue kan, lo gak malming?”
“Nggak, biasa aja.Tenang lo nggak ganggu apapun.Lagian keluar sama siapa?”
“Lha malah Tanya gue.” Anggi berkata sambil menyesap es sirup buatan simbok.”Lo kan bisa aja sama temen apa sama siapa gitu.”
Hati gue bergumam.Ah,Anggi, gue kan maunya malam mingguan sama lo.Andai aja lo ngajak gue jalan, rela nggak bakal nolak deh.?
Sementara hati gue cenat cenut,Anggi kemudian asyik memilah milah novel yang mau dipinjamnya di rak buku.Dua jam kemudian,dia pamit pulang.Novel Anak Kos Dodol yang mau di pinjamnya pun sudah di tangannya.Gue mengantarkan dia sampai ke depan.Terus ngeliat dia capcus naik motor. Sampai punggungnmya hilang di balik tikungan pertama,gue baru masuk kerumah.Nggak ada yang bisa gue perbuat, selain berharap tiap malam minggu Anggi selalu main kerumah.Ngapelin gue,becandaan sama gue,baca dan nonton film barengan.Siapa tahu dengan begitu Anggi jadi menyukai gue?.Ya, siapa tahu? cinta kan bisa datang karena terbiasa.
***
Keesokan harinya,dengan mata yang masih lengket,gue sama tentangga gue nyiapin pesenanan jam temen-temen gue.Karena hari senin besok mau gue bawa kesekolah.Gue juga sedang nyiapin jam special buat Anggi.Ketika sedang berbangga dengan jam special itu,mata gue tertumbuk pada satu jam yang berbentuk unik.Mirip banget sama peninggalan sejarah,,hihihi…
“Di daftar gue,nggak ada jam ini nih.Punya siapa kak Yun?”
Kak Yuni adalah salah satu penjaga toko jam yang ada di deket rumah gue.
“Oh, itu punya Anggi,kemarin dia pesannya,”
Kening gue mengenyit.Anggi  pesen langsung jam ke kak Yuni. Waktu gue tawarin kemarin,dia nggak mau.Apa dia mau mau ngasih jam untuk gebetannya, yang ulang tahunnya sama-sama hari senin ya? Tapi kenapa dia nggak bilang ke gue aja? jangan – jangan. gebetannya dia gue.hihihi
***
Gue yakin banget,Anggi bakalan ngasih jam itu buat gue? makanya ketika datang kesekolah,gue PD banget.Sebelum bel masuk berbunyi,gue sudah menuntaskan pekerjaan dengan memberikan pesanan jam bagi pembeli.Tinggal jam pesanan Anggi,yang masih di tangan gue.Dan jam special dari gue buat Anggi.
Dengan hati yang dag dig dug der-daia.Gue sambangi kelas Anggi,dan  memanggil cewek itu dengan keras.
“Nggi!!!
Suara gue yang mirip kondektur bus, sukses membuat Anggi menoleh.Dia pun datang menghampiri gue yang berdiri di depan pintu kelasnya
“Nih dari kak Yuni.Pesenan jam lo,katanya dia gak bisa nganterin.Jadi nyuruh tetangganya untuk memberikan sama lo.Oh iya,gue juga ada…” belum juga kata-kata gue utuh,Anggi  menghentikannya.
“Her, bentar ya” pamit Anggi
Kemudian gue yang masih berdiri didepan kelas Anggi melihat dia masuk ke dalam.Dia menghampiri seorang cowok dan memberikan jam yang dia pesan sama cowok itu. Kemudian cipika cipiki.Ternyata cowok itu sama-sama berulang tahun hari senin.Gue langsung capcus balik kekelas tanpa menunggu apa-apa lagi.Sekarang gue tau, Anggi emang udah punya pacar.Seharusnya sejak awal gue gak boleh berharap apapun.Dada gue rasanya terjepit truk,sesak bener.
Gue lalu ingat Riska.Terus menghampirinya,dan memberikan jam gue buat dia.”Nih buat lo.”
“Buat gue? Duit gue habis Her,?”
“Gue yang ngasih,gak usah bayar.”
“Ciyus lo?”
Gue mengangguk dan tersenyum.
“Iya…”
Riska dengan cepat mengambil jam pemberian Heru.Gue duduk di sampingnya.Sambil melihat expresi Riska yang kegirangan mendapatkan jam Hello kitty yang comel.
Mungkin Anggi bukanlah cewek yang tepat buat gue saat ini.
Entahlah,kelak apakah kita bakal berjodoh atau tidak.Biarlah nasib yang menentukannya.Lebih baik gue melupakannya,dan menjalani persahabatan dengan banyak orang.Tentu semua akan indah pada waktunya…

                                                 ~END~




.

























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 KUMPULAN SOAL FR PPK GELOMBANG 1 SILAHKAN DOWNLOAD DISINI