Ada Cerita di
Balik Tugas Fisika
Api unggun sudah menyala..........
Api unggun sudahmenyala...........
Api unggun sudah menyala...........
Dari
kejauhan udah terdengar nyanyian anak-anak SMA yang sedang berkemah di lapangan
desa kami.
“Kok
katanya lagi ada kegiatan bakti sosial anak-anak SMA di lapangan? nonton yuk
dari pada ngapain,” ajak
temenku.
“Ayuk
lumayan bisa buat refresing mata,”
sahutku sambil tersenyum.
Sesampainya di
lapang aku dan temenku langsung nyari makanan, kebetulan waktu itu belum makan.
“Mie
ayam dua bang sama es tehnya juga dua !”
pintaku ke abang-abang tukang mie ayam.
“Ya
mas!” sahut abang-abang
tukang mie ayam.
“Kok........” panggilan akrabku di
rumah.
“Apa” sahutku.
“Gimana
dengan saudarimu itu, sudah punya cowok apa belum ?” tanya temanku
“Saudariku
yang mana? saudariku
yang cewe banyak kep, yang mana ?”
jawabku
“Seberanya aku udah
tau tapi aku pura-pura
engga tau dan engga mau tau, padahal aku
sudah tau kalau temenku itu lagi deket sama saudariku yang cewek ”dalam hati kecilku bicara
“Itu
yang di puncak Kok, heheheeeeee !”
pinta temanku
“Oh...itu
setauku kayanya belum punya cowok kep ?”
jawabku.
“ada
apa ?” kamu suka apa sama
saudariku tanyaku sambil bercanda,
“Ya
Kok kayannya aku sudah mulai suka dengan saudarimu” sahutnya
“Oh.” jawabku dengan nada
datar, sambil menikmati semangkok mie ayam .
“Lah
kamu gimana sekarang lagi deket sama siapa, kayannya sepi-sepi aja.” tanyanya sambil senyum
“Aku
lagi engga deket sama
siapa-siapa kep !” jawabku dengan
nada datar
“Denger-denger
kemarin lagi deket sama
temen sekantor, apa iya ?” tanya temenku
sambil menghisap sebatang rokok yang tengah nyelip di jari tanganya.
“Ah
itu Cuma gosip kep,aku masih
sendiri aja kep.” sahutku
“Hahahaha hari
gini masih njomblo aja , apa jangan-jangan engga
laku ?” clenahannya
“Enak
aja engga laku !” jawabku ketus
“Oh
iya kep keponakanmu boleh engga
buat aku ?” tanyaku
“Ponakan
yang mana ?” jawabnya dengan wajah
bingung
“Sapa
lagi kalau bukan Fiza kep !”
jawabku
“Oh
Fiza, kenapa dengan Fiza, kamu
suka apa sama dia ?” tanyanya
“Belum
kep, cuma sekarang aku emang
lagi dekat aja sama dia, ya sekedar sms-an aja engga lebih dari itu, lagian dia juga masih
sekolah kep, takut sekolahnya tergannggu .”
jawabku dengan nada datar
“Kenapa
kamu suka sama dia ?” sahutnya
“Engga
kep ! Cuma baru deket aja itu juga cuma
sms-an,” jawabku dengan tegas
“Ya
kalau kamu suka ya ngomong
aja, jangan di pendam entar nyesel,”
jawabnya
sambil tersenyum
“Udah
lah engga usah di bahas”
jawabku ketus.
Beep...beep...beep
nada pesan dari handphoneku,
“Handphonnya
bunyi itu Kok,”
celetuk temenku
“Ya
ada sms,”jawabku
“Dari
siapa Kok,”
tanya temenku dengan kepo
“Dari
keponakanmu kep,” jawabku dengan
singkat
“Coba
liat sms apa,” sambil
dia merebut handphone dari genggaman tanganku
“Apalah
pengin tau aja urusan orang”
jawabku sambil ku rebut kembali handphonku darinya
Selang beberapa
bulan dari obrolan dengan
temanku itu dan
entah mulai kapan aku
sendiri lupa kedekatanku dengan dia,
hari-hariku mulai terasa berbeda ada sedikit warna yang kutemukan saat aku
mulai dekat dengan dia, hari kehari aku merasa kedekatanku semakin dekat meski
hanya lewat pesan singkat.
“Mas lagi ngapain?” sapaan hangat dari dia,
yang dia kirimkan lewat pesan singkat sore itu
“Tidak
lagi ngapa-ngapain, kamu lagi ngapain?”
balasku
“Lagi
ngerjain tugas Fisika mas.” balasnya
“Bantuin
ngerjain tugasku lah mas,” balas
dia
“ya Fiz, nanti aku kerumah,
“balasku.
Dengan
senang hati aku segera bergegas kerumahnya, yang kebetulan jarak rumahku dengan
ruamnya dia tidak terlalu jauh, sesampainya didepan rumah terlihat dari balik
horden jendela ruang tamu yang masih
terbuka dan dia sedang asik dengan tugasnya.
“Assalamualaikum,” ucapan salam dariku
“Waalaikumsalam, masuk mas” sahutnya sambil membukakan pintu untukku
“Mama
lagi pada kemana tumben sepi ?”
tanyaku sambil masuk keruang tamu.
“Mama
lagi jengukin saudara sakit,” jawabnya
dengan singkat
“Bapak
? tanyaku lagi
“Bapak
lagi keluar engga tau tadi mau kemana, barusan bilang katanya mau benerin
listrik” jawabnya sambil mengeluarkan pensil dari tempat
pensilnya
Ayahnya
adalah seorang teknisi instalasi listrik yang bekerja di PLN yang engga jauh
dari rumahnya,
“Oh..” sahutku,
“Ya
mas” sahut dia balik
“Ajari
ngerjain tugas lah mas,” pintanya
sambil nyodorin sebuah buku
“Tugas apa ?” tanyaku
“Tugas
fisika mas,”
“Apa aku bisa bantuin kamu
ngerjain tugas yah sambil aku liat-liat beberapa deretan bilangan berpangkat-10
(minus sepuluh ) dan simbol-simbol khas fisika yang sudah mulai usang dalam
pikiranku, aku sudah lupa apa dengan rumus-rumus fisika apalagi fisika SMA, aku sendiri dulu aja waktu
SMK kalau ada ulangan fisika suka nyontek sama temanya,” jawabku sambil membuka lembaran
demi lembaran buku itu
“Bisa
lah mas,” jawabnya sambil merayu
“Ya
sudah ayo dikerjain bareng-bareng
barang
kali aku bisa bantu,” sahutku
“Biasanya
kalau dikerjain sendiri engga
ketemu mungkin di kerjain bareng bisa ketemu
mas J”
jawabanya sambil tersenyum
Deretan
lagu yang tak henti-hentinya di putar dari gadjet miliknya seolah-olah menjadi
teman nomor demi
nomor dari tugas yang dia
sodorkan, satu persatu mulai di kerjakan, akhirnya setelah beberapa jam selesai
juga tugasnya. Jarum
jam sudah menunjuk pada jam 09:00.
“Mama
belum juga pulang”
tanyaku.
“Ya
mas engga tau mungkin bermalam
kali ditempat saudara” jawab dia
sambil meneliti tugas yang barusan dikerjakan.
“Bapak
juga belum pulang, apa bapak nyusul mama Fiz?” tanyaku.
“Ya
kali mas” jawabnya sambil tersenyum,
Aku
pun terdiam ketika dia tiba-tiba tanya tentang masalaluku,
“Kenapa kamu
tanya tentang masa laluku?” jawabku sambil ku buka-buka buku pelajaran miliknya.
“Engga …….! Cuma
pengin tau aja, emang engga boleh” jawabnya sambil tersenyum ngejek.
“Udahlah engga
usah dibahas, masa lalu udah lah biarkan saja, karena sekarang aku sudah
melihat masa depan yang ada di depanku yaitu kamu,J “ jawabku sambil tersenyum malu
“Hah…..?? apa si
mas ? “ jawab dia
sambil memberesi buku-buku yang masih berantakan di meja.
“Beneran
Fiz,……..jawabku dengan nada pelan.
“Apa mas ? aku
engga denger ! sahut dia sambil melangkah masuk ke kamarnya.
“Engga...udah ketelen” Sambil makan kue yang dari tadi udah di
suguhkan.
“Oh….kaya gitu,
ya udah !” jawabnya
Entah
apa yang ada dalam pikiran dan hatiku, mungkin sudah terlalu lama juga kali aku
memendam perasaan ini tiba tiba aja aku pun
tanya
sama dia,
“Kamu
tau engga bedanya cinta sama sayang ?”
tanya ku ke dia.
“Engga
mas” jawabnya
“Aku
sendiri juga engga tau apa bedanya cinta sama sayang J” jawabku sambil
tersenyum.
“Apa
si bikin kepo aja!!!” jawab
dia.
“Gini
yah cinta itu katanya menuntut sedangkan sayang engga bakalan menuntut,” jawabku sambil tersenyum
“Kata
siapa mas?”
sahutnya,
“Kata-kata
itu aku
dapat dari salah satu acara ditelevisi hahahahaa” jawabku J
“Lah
kopas” ejek dia sambil ketawa
“Fiz…” sambil ku
pegang tagannya.
“Apa?”
“Aku
mau ngomong sama kamu !”
Huft........rasanya
sudah engga karuan, rasanya mau ngomong susah banget, kaya ada lem di bibirku, bibirku serasa kaku dan seketika itu
juga jantungku mulai berdetak dag-dig-dug...dag-dig-dug engga karuan, padahal ini bukan yang pertama kali aku menyatakan perasaan
pada seorang cewek, tapi malam itu
bener-bener bikin aku nerfous, perselisihan pendapat
mulai ramai dalam hatiku diantara ngomong.......!!!
enggak.......!!!
ngomong........!!!
enggak.......!!!
akhirnya aku putusin untuk ngomong
sama dia, mungkin momentnya
kurang pas, tapi ya di pas-pasin aja, anggap aja pas.
“Ngomong
apa mas, ya udah ngomong
aja !” tanyanya kepo
“Ehmmmmmm....apa
yah engga tau kenapa kayanya aku udah mulai ngerasa nyaman dengan kamu, aku
sendiri engga tau apa ini cinta apa sayang, yang jelas saat ini aku ngerasa
nyaman aja hehehehee”
jawabku sambil tersenyum
“Hehehe....ada-ada
aja mas” jawabnya sambil tertawa
“Serius...saat
ini emang aku nyaman dengan kamu,”
sambil memegang
tanganya dengan erat
“Mas aku mau
cerita dan ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya sudah
lama mau aku tanyakan sama kamu tentang gosip yang aku
dengar .” sambil dia melepaskan
genggaman tanganku.
“Ha gosip? Gosip
apa si? tanyaku bingung
“Banyak yang
bilang ke aku kalau kamu tuh lagi deket dengan cewek” terutama tanteku yang
sering ngomong kaya gitu ke aku.
“Itukan urusan
mas Eko mau deket
sama siapa,”jawabku
kepada tantenya.
yang jelas aku
tidak mengganggu hubungan mas Eko dengan cewek-cewek yang selama ini di gosipkan deket
dengan mas Eko
“ya biarin lah tan”.”jawabku dengan nada cuek.
“Kamu kalau di
bilangin suka begitu !”
“Terus aku mesti
gimana tan?” jawabku sambil melangkah pergi menjauh
dari tantenya, karena semakin di ladeni bakalan semakin enggak karuan.
“Oh…..jadi kaya
gitu yah ! Ya udah terserah kamu aja.” Jawab tante
dengan nada setengah meninggi.
Dengan
detailnya dia mulai bercerita tentang gosip kedekatanku dengan
beberapa cewek.
“Ooh tak
disangka ternyata selama ini banyak gosip tentang kedekatanku dengan beberapa
cewek, ya memang selama ini aku deket dengan beberapa cewek tapi itu juga cuma
temen engga lebih. Sekarang aku mau tanya sama kamu,
apa si inti dari kita menjalin sebuah hubungan?” jelasku dengan tegas
“Engga
tau mas !”
jawabnya
“Menurut
aku inti dari sebuah hubungan adalah satu, kamu tau apa itu ?” tanyaku
“Engga
tau mas !”
jawab dia dengan singkatnya
“Intinya
adalah nyaman dan pengertian !” jawabku
dengan tegas
“Ko
bisa ?!”jawabnya dengan wajah penasaran
“Banyak
pasangan yang awalnya cinta bisa jadi bubar gitu aja, banyak keluarga yang
sekarang pada pisah hanya gara-gara masalah sepele!”.
Jawabku dengan tegas
“Kenapa
?” tanyanya
“Ya
karena mereka sudah ngerasa engga
nyaman dan udah engga
saling pengertian dengan pasangan masing-masing,memang cinta itu tidak mengenal dengan kata
logika,” jawabku
“Memang kenapa
ko engga mengenal dengan kata logika?” tanyanya dengan rasa ingin tau
“Begini kamu
betah di kamarmu karena kamu nyaman apa karena kamu sayang dan cinta dengan kamarmu?” tanyaku balik ke dia
“Ya ya yaaaaa
aku betah di kamar ya karna aku nyaman J ” jawab dia sambil tersenyum
“Ya begitu
juga dengan hubungan,menurut
aku nyaman adalah sebuah
kunci dari sebuah hubungan, kembali
lagi ke cinta dan sayang, ya itu lah cinta yang menutut pasangan mesti gini,
pasangan mesti gitu, makanya aku belum berani bilang CINTA ke kamu.
Mungkin
ini terlalu
cepat bagimu dan terlalu munafik
bagiku kalau aku engga mengakui kalau suka sama kamu, aku juga engga
butuh jawaban apapun dari kamu, aku cuma ngomong kalau aku suka sama kamu, tapi
aku juga sadar kita itu masih sama-sama sekolah, jadi sekarang kita jalani aja apa adanya ya Fiz”.
Jelasku padanya
“Ya
mas,aku ya sadar kita masih sama-sama sekolah J,ya udah mas sekarang kita sama-sama fokus sekolah dan
selesain studi
kita masing-masing” jawabnya dengan tegas
“Kalo kamu si
nyaman engga sama aku Fiz?” tanyaku sambil ku palingkan wajahnya ke arahku
“Ya sama mas aku
juga nyaman sama kamu J” jawabnya sambil tersenyum
Seketika
itu juga aku merasa lega dan harapan kedepan untuku
bisa lebih dekat dengan dia, mulai
terbuka lebar. Sekarang
semuanya aku pasrahkan kepada tuhan yang mempunyai segalanya,biarkan
rasa ini mengalir seperti air,
dan biarkan tuhan yang
menuntun jalan kisah kita, berdoa
saja semoga ini yang terbaik buat kita.
Nama :
NUR FAIZAH & YULI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar